Anak-anak Manusia Perahu Betah Tinggal di Rusun
Warga eks Pasar Ikan yang sempat bertahan di perahu atau biasa disebut manusia perahu, sejak pekan lalu sudah menempati unit Rumah Susun (Rusun) Kapuk Muara, Penjaringan. Walau sebagian mengaku masih harus beradaptasi dengan lingkungan baru, justru anak-anak manusia perahu merasa betah tinggal di tempat relokasi.
Kalau anak-anak saya dan anak-anak abang sudah betah main di rusun. Karena kondisinya yang nyaman dan aman untuk anak-anak bermain
Penataan Kawasan Wisata Bahari Sesuai RDTR-PZ
Muhammad (35) salah seorang warga eks Pasar Ikan yang direlokasi ke Rusun Kapuk Muara, mengaku sudah menempati unit rusunnya sejak pekan lalu. Ia bersama istrinya, Amamah (22) dan dua anaknya, Rizki Abadilah (7) serta Erma Nuraisah (3), tinggal di Blok A lantai 2 No 03. Diakuinya, secara perlahan masih mengangkut barang-baranya dari Pasar Ikan.
"Kami sudah tidur di rusun dua hari ini. Ini masih dalam tahap adaptasi," ujarnya, Selasa (26/4)
Tidak dipungkiri Muhammad, kedua anaknya sudah mulai nyaman tinggal di rusun. Selain areal bermain yang luas, mereka banyak mendapat teman sesama anak penghuni lainnya.
"Kalau anak-anak saya dan anak-anak abang sudah betah main di rusun. Karena kondisinya yang nyaman dan aman untuk anak-anak bermain," ucap Muhammad.
Hal senada juga diakui Ahmad (25), warga eks Pasar Ikan yang menghuni Rusun Blok B lantai 4 no 7. Selama dua Minggu tinggal di rusun, dirinya yang tinggal bersama mertua sudah mulai betah.
"Mungkin karena sudah tinggal di sana lama jadi butuh penyesuaian. Mudah-mudahan sih betah," ujarnya.
Staf UPRS I Rusun Kapuk Muara, Urdi mengaku sejumlah kepala keluarga manusia perahu, sudah mulai masuk ke unitnya sejak pekan lalu. Dari data sementara yang dimiliki, ada sebanyak 10 KK yang sudah menempati unit.
"Berdasar data, warga eks Pasar Ikan paska pembongkaran yang sempat tinggal di perahu sudah sebanyak 10 KK yang menempati unit relokasi," tandasnya.